Medan (Metro IDN)
Dalam upaya mengantisipasi kekosongan atau minimnya Parsinabul (Raja Parhata Adat) di beberapa sektor Punguan Marga Sihotang Kota Medan, Pengurus Dewan Pimpinan Cabang Punguan Pomparan Raja Sigodangulu Sihotang dan Boru (DPC – PPRSSB) Medan Sekitarnya menggelar kegiatan pelatihan/simulasi adat.
Parsinabul (raja parhata adat), adalah juru bicara adat yang dipilih melalui kesepakatan berjenjang mulai dari lingkar terdekat ahli bait atau hasuhuton hingga ke tingkat paling atas dalam satu ompu ataupun satu kelompok di marga Batak Toba.
Dalam praktek di pesta, Parsinabul yang disebut juga Par Saut, biasanya adalah seseorang dari pihak marga yang mengadakan pesta (hasuhuton), yang peranannya dibutuhkan dan berperan penting dalam pelaksanaan pesta adat mulai sampai akhir, seperti pesta unjuk (pernikahan) secara adat Batak Toba.
Kegiatan Simulasi/pelatihan adat ini dibuka oleh Ketua DPC PPRSSB MS
DR (HC) Parlin Sihotang SE MSi, didampingi Sekretaris Ir Ridzon Sihotang
dan Ketua seksi adat Eliston Sihotang, di kantor DPC PPRSSB MS Jalan Mandala By Pas Medan, berlangsung selama dua hari, Senin-Selasa (7-9 Oktober 2024).
Menurut Ketua DPC PPRSSB MS Parlin Sihotang, sebagaimana dalam Keputusan DPC PPRSSB MS tanggal 1 Oktober 2024 tentang penetapan peserta pelatihan/simulasi adat PPRSSB MS, selain mengantisipasi kekosongan personil parsinabul,
kegiatan simulasi adat itu diadakan mengingat mulai minimnya parsinabul.
Kemudian lanjut Parlin Sihotang, juga karena belum semua sektor PPRSSB
MS yang terdiri dari 30 sektor memiliki parsinabul, sehingga DPC PPRSSB MS merasa perlu dilakukan simulasi adat bagi generasi muda.
Dengan digelarnya simulasi adat, diharapkan ada kesinambungan parsinabul dari yang tua kepada yang muda, sehingga tidak sampai terjadi kekosongan.
“Tujuan lainnya juga mengupayakan keseragaman pelaksanaan adat
atau satu wadah di seluruh sektor yang bernaung dibawah DPC PPRSSB MS”, sebut Parlin Sihotang.
Sekretaris DPC PPRSSB MS Ir Ridzon Sihotang melaporkan, peserta
simulasi/pelatihan adat yang mendaftar 38 orang mewakili setiap sektor, diantaranya dari sektor 20, St Lamhot Sihotang dan Marihat Sihotang ST.
Lalu dari sektor XII, Mangadum Sihotang SH dan Ir Ridzon Sihotang, sekotor V Sion Sihotang, sektor IV LZ Sihotang, sektor XV St Patar Sihotang serta sektor XIV Johannes Sihotang dan Simson Sihotang.
Sebagai nara sumber dan pengamat, sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan DPC PPRSSB MS tersebut yaitu, Eliston Sihotang, St Ramses Sihotang, Allen Sihotang, Parsaoran Sihotang, St Tariman Sihotang, Aris Sihotang, ditambah lagi tim pengamat yaitu DR Artinius Sihotang SS MM, St Henry Sihotang SE, St Mahamrid Sihotang dan St Drs Junta Sihotang.
Ketua Adat Eliston Sihotang menambahkan, pada intinya tujuan simulasi adat ini adalah supaya biasa dan terlatih untuk tampil dengan
percaya diri dibidang pelaksanaan adat,serta memahami konsep konsep
acara dari awal sampai akhir.
Dengan simulasi ini diharapkan memahami hal hal menyangkut
pelaksanaan adat, seperti soal jambar, status/kapasitas seseorang yang
terkait dengan Dalihan Natoli, ulos, hak dan kewajiban dalam adat tersebut. (Red)