Medan (Metro IDN)
Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag), bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan persiapan penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M, dengan menggelar pertemuan membahas rencana kebutuhan obat, perbekalan kesehatan (Perbekes) dan vaksin haji.
Sebagaimana dikutip dari situs resmi Kemenag Sumut (sumut.kemenag.go.id), Jumat (1/11/2024), pertemuan itu berlangsung di Jakarta dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada Jemaah Haji Indonesia pada haji 2025.
“Kemenag akan terus bersinergi dengan Kemenkes”, tandas Direktur Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Arsad Hidayat.
Disampaikan, angka kematian jemaah haji Indonesia 1445 H menurun hingga 40% dibanding tahun lalu. Kemenag dengan Kemenkes terus berikhtiar, , antara lain melalui program penguatan istithaah kesehatan sebagai syarat pelunasan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih).
Berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), pada akhir operasional haji 2024, ada 461 jemaah yang wafat. Sementara, jemaah haji yang wafat pada tahun sebelumnya berjumlah 773 orang.
“Angka kematian jemaah haji Indonesia pada tahun 1445H/2024M turun sebesar 40% , istithaah kesehatan dijadikan syarat jemaah haji untuk melakukan pelunasan. Insya Allah diperkuat kembali di persiapan haji 1446H/2025 M ,” tambah Arsad.
Pihak Kemenag juga berkomitmen untuk menyiapkan sarana klinik kesehatan satelit di hotel tempat jemaah haji tinggal di Makkah. Ini sebagaimana telah dilakukan pada 2023 dan 2024. Keberadaan klinik satelit, mendekatkan layanan kesehatan kepada jemaah haji.
“Saat ini jemaah haji bisa dengan mudah melakukan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan di klinik kesehatan satelit yang berada di hotel tempat jemaah tinggal”, tegas Arsad.
Direktur Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian Kemenkes, Agusdini Banun Saptaningsih mengatakan, pihak Kemenkes tengah melakukan penyusunan kebutuhan obat, Perbekkes, dan Vaksin Haji yang akan disiapkan untuk operasional haji tahun 1446H/ 2025M.
Ditambahkan, pihaknya terus melakukan evaluasi pengadaan obat haji agar obat yang dipersiapkan tepat sasaran dan tepat guna. Sebagian obat juga diadakan di Arab Saudi agar lebih efisien.
“Kami sedang menyusun kebutuhan obat, Perbekkes dan Vaksin Haji untuk operasional haji tahun 1446M/2025M. Kami memegang prinsip agar penggunaan obat tepat guna dan tepat sasaran serta berusaha semaksimal mungkin sehingga penggunaannya juga lebih efisien,” ungkap Agusdini.
Sementara Kabid Penyelenggara Haji dan Umrah Kanwil Kemenagsu, Dr H Zulkifli Sitorus menambahkan, Kemenag juga berkomitmen untuk itu ia juga sedang menyiapkan proses rekrutmen petugas haji 1446 H/2025 M.
Proses tersebut penting karena terjadi pengurangan pada kuota petugas haji tahun depan dibanding tahun sebelumnya.
Titik krusial tahun depan adalah terbatasnya jumlah petugas haji, karena sebesar apapun akomodasi atau layanan yang diberikan jika tidak didukung dengan ketersediaan petugas maka akan menjadi masalah.
Terkait jadwal seleksi akan di umumkan pada 4 November 2024, selanjutnya akan di selenggarakan seleksi di tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat yang akan memprosesnya hingga pertengahan Desember kata Zulkifli Sitorus. (red)