Kawasan Hutan Sipisopiso atau Tanduk Benua Simalungun Terbakar

BacaJuga

Jaksa Agung Tutup PPPJ, 349 Peserta Lulus Jadi Jaksa Muda, Rico Sinaga SH Terbaik I 

07/09/2025

Akhmad Munir, Dirut LKBN ANTARA Terpilih Ketua Umum PWI Pusat

31/08/2025

MIND ID Bangun Ekosistem Industri Berkelanjutan Lewat Hilirisasi Bauksit

28/08/2025

Simalungun (Metro IDN)

Sulitnya medan menuju lokasi Kawasan tanah/hutan Sipiso-piso, menjadi kendala masuknya arnada untuk melakukan pemadaman api di kawasan hutan tersebut.

Sementara kawasan Sipisopiso atau  atau Tanduk Benua Register 15/SM di daerah Nagori (Desa) Sinar Naga Mariah, Kecamatan Pematang Silimahuta, Kabupaten Simalungun diprediksi sudah mulai terbakar, sejak Sabtu (6/09/2025).

Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Simalungun, Resman Saragih, kebakaran tersebut masih berlangsung hingga Minggu (7/9/2025), sementara mobil pemadam kebakaran (damkar) sangat sulit menjangkau titik api.

Diinformasikan, perkembangan api saat ini masih menyala dan mengarah ke arah Dusun Hopoan Nagori Sinar Naga Mariah. Kawasan yang terbakar berada pada posisi kemiringan 60 derajat dan jarak lahan yang terbakar ke pemukiman warga lebih kurang 3 kilometer.

Kawasan lokasi kebakaran, sangat sulit terjangkau oleh armada mobil damkar karena topografinya curam dan tanjakan. Terpaksa armada ditinggal di bawah bukit, sedangkan alat pemadam pompa gendong belum tersedia.

Tindakan sementara BPBD, melakukan pemadaman api di sekitar jalan menuju kawasan wisata dengan cara manual bersama perangkat desa, masyarakat, Babinsa dan Bhabinkamtibmas.

Menurut Resman, kobaran api sudah melalap kurang lebih 30 hektare kawasan hutan Sipiso-piso. Namun, belum sampai ke wilayah pemukiman penduduk dan perladangan.

Penyebab kebakaran diduga akibat kebakaran lahan oleh warga dan kondisi kemarau yang berkepanjangan.

Mengantisipasi meluasnya titik api, BPBD memaksimalkan penggunaan damkar yang memiliki selang pompa air sepanjang 200 meter.

Diketahui, kebakaran tersebut terjadi mulai Sabtu (6/09/2025), sekitar pukul 09.00 WIB, namun belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran.

Sedangkan dari informasi di kalangan.  masyarakat, kebakaran itu peristiwa musiman di saat kemarau.

Api masih berkobar di kawasan itu, karena hembusan angin kencang disertai terik matahari yang cukup menyengat.

Hal itu membuat kepulan asap membumbung tinggi ke udara. Diperkirakan, puluhan hektar kawasan itu sudah hangus terbakar.

Sedangkan akibat kebakaran, kawasan hutan itu yang merupakan salah satu penunjang panorama Danau Toba tidak hijau lagi, sudah terlihat hitam membuat daerah itu ternoda. (Red/snn)