Medan (MteroIDN)
PJ Gubernur Sumut Hassanudin berharap akan ada kerja sama antara Kanada dan Sumut, bukan hanya di sektor ekonomi tapi juga di sektor pendidikan. Karena pada tahun 2045 Indonesia berada pada bonus demografi.
“Kami akan merasa senang apabila Kanada turut berpartisipasi dalam meningkatkan kualitas SDM Indonesia, khususnya Provinsi Sumut dengan adanya kerja sama nantinya,” ujarnya.
Pj Gubernur Hassanudin menyampaikan hal itu sembari memaparkan potensi Sumut dengan populasi ke lima di Indonesia per 31 Desember 2022 berjumlah 15.372.437, saat menerima kunjungan Dubes Kanada HE Jess Dutton di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Medan, Rabu (12/6-2024).
Perekonomian Sumut kata dia, ditopang dari berbagai sektor seperti sumber daya energi, pertanian, perkebunan, pariwisata, ekspor dan impor. Untuk produk pertanian Sumut ada karet, cokelat, teh, kelapa sawit, kopi, cengkeh, kelapa, kayu manis dan tembakau.
Kepala Bidang Promosi DPMPTSP Sumut Damar Wulan menambahkan, Sumut memiliki sejumlah kawasan khusus ekonomi. Seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei. Kawasan itu ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah No 29 Tahun 2012 pada 27 Februari 2012 merupakan KEK pertama di Indonesia diresmikan Presiden Joko Widodo.
Damar melanjutkan, KEK Sei Mangkei berlokasi Kabupaten Simalungun yang memiliki kegiatan utama berupa industri pengolahan kelapa sawit, pengolahan karet, pariwisata dan logistik. KEK Sei Mangkei difokuskan untuk menjadi pusat pengembangan industri kelapa sawit dan karet hilir berskala besar dan berkualitas internasional.
Mendengar paparan potensi di Sumut, Dubes Kanada untuk Indonesia HE Jess Dutton merasa takjub. Apalagi kunjungan pertamanya ke Provinsi Sumut.
Ia menceritakan sudah mengunjungi sejumlah tempat yang ada di Kota Medan seperti Restauran Tip Top, Masjid Raya, Rumah Cokelat. Setelah itu ia bersama keluarga akan mengunjungi Danau Toba yang menjadi destinasi wisata di Sumut. (MSS)