Medan (Metro Idn)
Bersama umat Muslim Kota Medan, Gubernur Sumut Bobby A Nasution dan Wali Kota Medan Rico Waas, Sholat Idul Fitri 1446 H/2025 M di Lapangan Merdeka Medan, Senin(31/3/2025).
Diketahui, Lapangan Merdeka ini pertama sekali digunakan sejak direvitalisasi bulan Juli 2022.
Bobby Nasution duduk mengenakan baju koko bercorak, disebelah kirinya Wakil Gubernur H Surya. Disebelah kanan Bobby duduk Rico Waas mengenakan baju koko putih polos, bercelana hitam berdampingan dengan Sekda Medan Wirriya Alrahman.
Sholat Idul Fitri yang dilaksanakan Pemko Medan ini mengambil tema: Makna Kemenangan yang Hakiki, dengan Imam H Ahmad Azroi Hasibuan, SPd I, Qori Internasional dan khotbah disampaikan Dr H Hasan Matsum MAg, Ketua MUI Kota Medan.
Khusyuk
Dengan penuh khusyuk, Wali Kota Medan dengan nama lengkap Rico Tri Putra Bayu Waas bersama Ketua TP PKK Kota Medan, Ny Airin Rico Waas beserta ribuan masyarakat melaksanakan salat Idulfitri 1 Syawal 1446 H.
Antusias masyarakat begitu tinggi mengikuti salat Idulfitri tahun 2025.
Sejak pukul 06.30 WIB, masyarakat telah berdatangan untuk melaksanakan Salat Idulfitri di lapangan bersejarah tersebut.
Bersamaan itu suara takbir memuji dan mengagungkan asma Allah terus berkumandang hingga jelang pelaksanaan Salat Idulfitri dimulai.
Salat Idulfitri yang diimami Qori Internasional, Ahmad Azroi Hasibuan dan Ketua MUI Kota Medan, Hasan Matsum sebagai khatib, juga dihadiri Gubernur Sumut, Bobby Nasution, Ketua TP PKK Provinsi Sumut, Kahiyang Ayu.
Usai salat Ied, Wali Kota Medan, Rico Waas mengucapkan, Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H. Mohon maaf lahir dan batin untuk seluruh masyarakat Kota Medan. Rico Waas juga bersyukur tahun ini masyarakat bisa melaksanakan salat Idulfitri di lapangan Merdeka.
“Alhamdulillah hari ini kita bisa melaksanakan salat Idulfitri di lapangan Merdeka Medan, setelah beberapa tahun ini direvitalisasi. Kami harap masyarakat bahagia di momentum Idulfitri ini”, kata Rico Waas.
Rico Waas Bangga
Rico Waas pun merasa bangga atas karya Pemerintahan sebelumnya untuk merevitalisasi Lapangan Merdeka, sehingga kini masyarakat Kota Medan bisa melaksanakan salat Idulfitri di lapangan bersejarah ini.
Di momentum Idulfitri 1446 H, Rico Waas memaknai lebaran ini masyarakat Kota Medan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.
“Selamat Idulfitri 1446 H, semoga di lebaran ini masyarakat Kota Medan mendapatkan keberkahan”, kata Rico Waas
Selanjutnya untuk warga khususnya yang melakukan perjalanan mudik, Rico Waas berpesan agar dapat berhati-hati selama diperjalanan.
Sedangkan untuk warga yang datang ke Kota Medan saya berharap dapat menikmati Kota Medan sembari bersilaturahmi dengan sanak saudara.
Kemenangan yang Hakiki
Sebelumnya, dalam tausiahnya usai Salat Idulfitri, Hasan Matsum mengatakan, saat Idul Fitri tiba, sudah seharusnya kita mencapai titik empati sedemikian rupa karena sudah melalui hari-hari berpuasa selama satu bulan ditambah lagi telah pula membayar zakat fitrah yang merupakan simbol peduli kemanusiaan dan cinta kasih kepada sesama, agar di hari idul fitri semua umat Islam merasakan kebahagiaan bersama, tanpa ada kesedihan bagi yang tidak berpunya.
Untuk itu, Hasan Matsum mengajak untuk sama-sama merenungi kembali momen yang suci ini. Sudahkah kita merasakan hari kemenangan dengan meraih nilai-nilai kemenangan yang seharusnya?
Sebab, imbuhnya, kemenangan yang bukan karena telah finish melewati jalan terjal ramadan saja.
“Tetapi kemenangan hakiki yang tidak saja berupa kematangan spiritual, melainkan juga pencapaian kepekaan sosial dan kemenangan inilah yang akan melepas kita dari status seorang yang hina dalam pandangan allah SWT,” ungkap Hasan Matsum.
Dalam khotbahnya Dr H Hasan Matsum mengatakan, umat Islam telah selesai melaksanakan rukun Islam keempat yakni ibadah puasa di bulan suci Ramadhan 1446 H, sekaligus melaksanakan ibadah sunnah yang ada di dalamnya.
Dikatakannya, Idul Fitri bukan seperti sepakbola atau kompetisi lomba yang kemenangannya harus dirayakan dengan euforia dan penuh kebanggaan.
“Kemenangan Idul Fitri adalah ketika kita berhasil meraih kematangan spiritual dan sosial setelah satu bulan penuh digembleng dan dididik di madrasah Ramadhan,” ucapnya.
Secara spiritual kata Hasan Matsum, selama ramadhan, umat Muslim telah melakukan serangkaian ibadah. Mulai puasa, maupun ibadah-ibadah sunnah, di dalamnya seperti sholat tarawih, tadarus Al-Quran, beri’tikaf di masjid dan sebagainya.
“Sudah seharusnya melalui bulan suci ini dengan maksimal melaksanakan beragam beragam amalan di dalamnya. Kita akan merasakan sentuhan dan pencapaian spiritual setelah bulan suci ini berlalu,” tuturnya.
Tujuan melaksanakan puasa kata Hasan Matsum adalah, untuk melahirkan hamba-hamba yang takwa. Yaitu orang yang mematuhi segala bentuk perintah agama dan menjauhi laranganNya.
“Itu baru berpuasa, bagaimana jika kita mengamalkan beragam ibadah sunnah di dalamnya. Tentu kita menyentuh titik kematangan spiritual sempurna,” ungkapnya.
Puasa sejatinya representasi dari sejumlah ibadah yang ada. Sebab sebagaimana puasa, ibadah-ibadah lain juga memiliki semangat spiritual dan sosial yang harus diraih kedua-duanya.
Sibuk mencari pencapaian spiritual saja tapi mengabaikan aspek sosialnya hanya akan membuat orang buta terhadap lingkungan sekitar.
“Sebaliknya, terlalu sibuk dengan aspek sosial tapi mengabaikan sisi ritualnya hanya membuat kita jauh dari Allah,’ tegasnya.
Tampak hadir para pejabat Pemprov Sumut, seperti Pj Sekda Provsu Effendy Pohan, Kadis Pendidikan Alexander Sinulingga serta sejumlah pejabat Pemko Medan, ikut sholat.
Sebelumnya Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Pemkot Medan, Muhammad Sofyan mengatakan, ini kali pertamanya Lapangan Merdeka digunakan usai selesai direvitalisasi.
Oleh karena itu, pihaknya meminta seluruh pihak terkait menjalankan tugasnya.
“Terpenting soal kebersihan pada saat pelaksanaan dan usai pelaksanaan shalat. Sering kali koran dijadikan lapisan untuk sajadah. Jangan sampai berserakan setelah shalat,” kata Sofyan dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com.
“Kita siapkan tempat untuk shalat dengan kapasitas 5.000 orang. Lalu, untuk tempat wudhu ada 4 titik dan kamar mandi,” sambungnya.
Sedangkan untuk parkir, lanjut Sofyan, Dinas Perhubungan telah menyediakan kantong parkir untuk kendaraan VVIP, kendaraan roda empat dan roda dua. Selain itu, disediakan pula kantong parkir cadangan.
“Untuk VVIP akan diparkiran di dalam lapangan Merdeka. Kendaraan roda empat dapat parkir di pinggir jalan seputaran Lapangan Merdeka. Sedangkan roda dua akan ditempatkan di Jalan Bukit Barisan,” ucap Sofyan.
Ia menegaskan, selama pelaksanaan shalat tidak ada pengalihan arus lalu lintas dan penutupan ruas jalan.(Diskominfo Medan/SNN/red)