Medan (metroIDN)
Ketua Dewan Pembina Keluarga Besar Nainggolan (KBN) Dr RE Nainggolan MM, melantik Pengurus Dewan Pimpinan Pusat KBN, Sabtu (5/10) di J Garden Venue Jalan Setia Budi Medan.
Pengurusan yang dilantik Drs Sahala Nainggolan sebagai Ketua Umum, Sekretaris Umum Jadihor Nainggolan SPd, Bendahara Umum St Drs Suhunan Nainggolan MSi, yang dilengkapi para wakil ketua, wakil sekretaris dan bidang-bidang.
Pelantikan dilakukan Ketua Dewan Pembina KBN Dr RE Nainggolan bersama Dewan penasehat, seperti Palar Nainggolan dan Kombes Pol Purn Jouner Nainggolan, serta dihadiri Pengurus Partona, Jatongam Nainggolan,Pengurus Punguan Si Raja Lontung Kota Medan dan Ketua Punguan Tamba Kota Medan.
RE Nainggolan menyampaikan, Partona dipersiapkan mengembangkan adat istiadat Batak di marga Nainggolan, sedangkan KBN berorientasi masalah sosial politik dan pengembangan lain, sehingga Partona denhan KBN tidak perlu dipertentangkan.
“Kita harapkan Partona dan KBN kedepan semakin mengembangkan sayap, karena keduanya sama-sama membangun Nainggolan dimanapun berada,” ujarnya.
RE Nainggolan juga mengingatkan, agar jangan takut membesarkan marga, dan jangan ada pemikiran kalau membangun marga itu suatu pemikiran yang mundur. Justru marga harus makin berkembang, makanya organisasi marga mesti semakin kuat.
“Marga Nainggolan harus semakin baik dan berkembang di masa akan datang,” ungkapnya.
RE mencontohkan, ada warga Amerika Serikat yang berasal dari Asia, Afrika, Rusia dan negara-negara lain. Mereka dulunya menjadi imigran kemudian jadi warga Amerika.
Mungkin sudah jadi kaya raya di Amerika sana, tapi rindu mencari dan ingin tau dari mana asal dan silsilah nenek moyang mereka. Didorong kerinduan, mereka sampai menyewa konsultan dengan biaya mahal untuk menelusuri silsilah dan asal usul nenek moyang mereka.
“Itulah penting dan berharganya silsilah, budaya dan asal usul garis keturunan bagi mereka. Sampai-sampai-sampai berani membayar mahal konsultan. Makanya kita orang Batak khususnya marga Nainggolan kita majukanlah marga kita dan lestarikan budaya, untuk itu organisasi marga harus kuat,” pinta RE Nainggolan.
Lebih lanjut mantan Sekda Pemprov Sumut ini mengingatkan, sudah menjadi komitmen orang Batak jangan pernah memecah belah yang berkakak beradik. Harus tetap setia membangun kehidupan yang berkakak beradik karena Tuhan tidak berkenan kehidupan yang bersaudara terpecah belah.
Menurutnya, di dalam Alkitab juga ada firman yang menegaskan, alangkah baik dan indahnya jika yang bersaudara hidup rukun. Kemudian juga disebut di Alkitab, hati-berhati-hatilah jika ada orang yang memecah belah kehidupan orang berkakak adik.
“tu sudah menjadi komitmen kita tidak boleh memecah belah yang bersaudara,” ungkap RE Nainggolan.
Mantan Bupati Taput ini juga menceritakan kisah Letjen TNI Romulus Simbolon, semasa berpangkat Kolonel, tapi sudah 9 tahun tidak “pecah bintang”.
Dia banyak berdinas di Pulau Jawa. Lalu dia mendapat nasihat dari tokoh-tokoh adat di Jawa agar pulang ke kampung tanah leluhur. Karena orang harus tahu darimana berada, kalau tidak pernah pulang kampung maka tidak pernah berhasil mencapai tujuan.
Lalu Romulus Simbolon membawa istri dan anak-anaknya pulang ke Bona pasogit, berkumpul dengan saudara-saudaranya. Tidak sampai setahun dia naik pangkat Brigjen TNI, kemudian naik menjadi Mayjen dan terakhir Letjen sampai pensiun.
“Itulah pentingnya sama kita marga itu dan harus kita jaga persaudaraan. Karena Dalihan Natolu itu, selain somba marhula-hula- dan elek marboru, ada disebutkan manat “mardongan tubu”. Artinya hati-hati jangan bersinggungan dengan yang semarga atau yang sedarah,. Agar dengan demikian kita makin dihargai,” tegasnya.
Ketua DP KBNP Sahala Nainggolan mengatakan, mengurus organisasi itu harus tulus, apalagi ketua marga terkhusus mengurus KBN.
Dalam mengurus organisasi marga semua harus dilibatkan, jangan sampai ada marga Nainggolan yang tertinggal atau tidak dilibatkan mengurus KBN.
” Kita yang tidak bisa sendiri karena di KBN banyak yang berpotensi , kita harus ikut jadi pemain di negara kita bukan jadi penonton.
Para generasi muda, kita berdayakan, agar ada penerus marga Nainggolan. Kemudian kita akan menyusun program dengan tidak muluk -muluk,” tegasnya.(Red/MSS)